Cara Meluruskan Qiblat,Sabtu 28 Mei Pukul 16.18 WIB

Konsep mengukur arah Kiblat ini sangat sederhana. 1. Saat Matahari di atas Ka’bah maka semua bayangan benda tegak akan mengarah ke Ka’ba...



Konsep mengukur arah Kiblat ini sangat sederhana.

1. Saat Matahari di atas Ka’bah maka semua bayangan benda tegak akan mengarah ke Ka’bah.

2. Pada tanggal 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB dan 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB, Matahari tepat berada di atas Ka’bah.

3. Posisi Matahari = Arah Kiblat

4. Bayangan Matahari = Arah Kiblat

INILAH CARA MENGUKUR ARAH QIBLAT
DENGAN TEPAT:

1. Penentuan arah Kiblat
menggunakan fenomena Istiwa
A'dhom hanya berlaku untuk
tempat-tempat yang pada saat
peristiwa itu terjadi (Sabtu
tanggal 28 Mei 2011 WIB pukul 16:18 WIB atau 17.18 WITA; dan
Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB
atau 17.27 WITA), dapat melihat
matahari secara langsung.

2. Siapkan jam atau arloji yang
sudah dicocokkan (dikalibrasi)
waktunya secara tepat sesuai
dengan radio, televisi, internet
atau telepon ke 103.

3. Tentukan lokasi masjid,
musholla, surau atau rumah
yang akan diluruskan arah
Kiblatnya. Lokasi boleh di dalam
maupun di luar ruangan, yang
penting tempat tersebut datar dan masih mendapat sinar matahari
saat peristiwa Istiwa A'dhom
(matahari di atas Ka’bah) sedang berlangsung.

4. Sediakan tongkat lurus
panjang minimal 1 meter. Akan
lebih bagus jika menggunakan
benang besar yang diberi bandul
sehingga tegak benar.

5. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan lot tukang (jika menggunakan tongkat), atau pasang benang lengkap dengan bandul dan penyangganya di tempat tersebut.

(Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya fenomena agar tidak terburu-buru)

6. Jika telah tiba saat Istiwa A’dhom, amatilah bayangan Matahari yang terjadi. Pada bayangan tersebut, berilah tanda menggunakan spidol, benang, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus.

Maka itulah arah Kiblat yang sebenarnya

7. Agar arah Kiblat itu bisa gunakan di tempat lain,maka kita bisa melukiskan bayangan tersebut di atas kertas, lalu kita cocokkan arah mata anginnya dengan kompas.

8. Gunakan benang, sambungan pada tegel lantai, atau teknik lain yang dapat meluruskan arah Kiblat ini ini ke dalam masjid.
Intinya yang hendak kita ukur sebenarnya adalah garis shaff yang posisinya tegak lurus (90°) terhadap arah Kiblat.

Maka setelah garis arah Kiblat kita dapatkan untuk membuat garis shaff dapat dilakukan dengan mengukur arah sikunya dengan bantuan benda-benda yang memiliki sudut siku misalnya lembaran triplek atau kertas karton.

9. Sebaiknya bukan hanya masjid atau mushalla atau surau saja yang perlu diluruskan
arah Kiblatnya.

Mungkin Kiblat di rumah kita sendiri selama ini juga saat kita shalat belum tepat menghadap ke arah yang benar. Sehingga saat peristiwa tersebut ada baiknya kita juga bisa melakukan pelurusan arah Kiblat
di rumah masing-masing.
Semoga cuaca cerah.

10. Jika anda khawatir gagal karena Matahari terhalang oleh mendung (atau kendala lainya), maka toleransi pengukuran dapat dilakukan pada H-2 hingga H+2 (tanggal 27 sd 29 Mei 2011 dan tanggal Juli 2011), dengan cara menambah 3 menit perhari sesudahnya (tanggal 17-18 Juli), dan mengurangi 3 menit per hari sebelumnya (tanggal 15-17 Juli 2011).

10. Tetapi bagaimana jika lokasi kita berada di daerah WIT yang tentu saja matahari telah terbenam ketika peristiwa itu berlangsung?

Jangan khawatir, masih ada kesempatan untuk melakukan pengukuran yakni pada tanggal 28 November pukul 00.09 waktu Arab atau 06.09 WIT dan peristiwa yang sama akan terulang pada tanggal 17 Januari pukul 00.29 waktu Arab atau 06.29 WIT.

Karena pada waktu tersebut matahari terletak di antipode atau nadir (tepat berada di bawah ka’bah).

Semoga dengan lurusnya arah
Kiblat kita, ibadah shalat yang
kita kerjakan menjadi lebih
afdhal dan doanya lebih
dikabulkan. Amin.
Www.voa-islam.com

Adakah cara yang mudah untuk mengetahui arah kiblat?
Ada Yaitu dengan menggunakan fenomena astronomis yang terjadi pada hari yang disebut sebagai yaumul rashdil qiblat atau hari meluruskan arah Kiblat karena saat itu Matahari tepat di atas Ka’bah.

Fenomena yang terjadi 2 kali selama setahun ini dikenal juga dengan istilah “Transit Utama” atau “Istiwa A’dhom.” Pada tanggal 28 Mei 2011 WIB pukul 16:18 WIB (atau 17.18 WITA), dan bulan depan pada hari Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB (atau 17.27 WITA), Matahari tepat berada di atas Ka’bah.

Istiwa, dalam bahasa astronomi adalah transit yaitu fenomena saat posisi Matahari melintasi di meridian langit. Dalam penentuan waktu shalat, istiwa digunakan sebagai pertanda masuknya waktu shalat Zuhur. Setiap hari dalam wilayah Zona Tropis yaitu wilayah sekitar garis Khatulistiwa antara 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS posisi

Matahari saat istiwa’ selalu berubah, terkadang di Utara dan di saat lain di Selatan sepanjang garis Meridian. Hingga pada saat tertentu sebuah tempat akan mengalami peristiwa yang disebut Istiwa A’dhom yaitu saat Matahari berada tepat di atas kepala pengamat di lokasi tersebut.

Hal ini bisa dipahami sebab akibat gerakan semu Matahari yang disebut sebagai gerak tahunan Matahari. Ini diakibatkan selama Bumi beredar mengelilingi Matahari sumbu Bumi miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya sehingga selama setahun Matahari terlihat mengalami pergeseran antara 23,5˚ LU sampai 23,5˚ LS.

Pada saat nilai azimuth Matahari sama dengan nilai azimuth lintang geografis sebuah tempat maka di tempat tersebut terjadi Istiwa A’dhom yaitu melintasnya Matahari melewati zenit lokasi setempat.

Demikian halnya Ka’bah yang berada pada koordinat 21,4° LU dan 39,8° BT dalam setahun juga akan mengalami 2 kali peristiwa Istiwa A’dhom yaitu setiap tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 waktu setempat dan 16 Juli sekitar pukul 12.27 waktu setempat.

Jika waktu tersebut dikonversi maka di Indonesia peristiwanya terjadi pada 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 16 Juli pukul 16.27 WIB. Dengan adanya peristiwa Matahari tepat di atas Ka’bah tersebut maka umat Islam yang berada jauh dan berbeda waktu tidak lebih dari 5 atau 6 jam dapat menentukan arah Kiblat secara presisi menggunakan teknik bayangan Matahari.

KONSEPNYA SEDERHANA!

Konsep mengukur arah Kiblat ini sangat sederhana.

1. Saat Matahari di atas Ka’bah maka semua bayangan benda tegak akan mengarah ke Ka’bah.

2. Pada tanggal 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB dan 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB, Matahari tepat berada di atas Ka’bah.

3. Posisi Matahari = Arah Kiblat

4. Bayangan Matahari = Arah Kiblat

INILAH CARA MENGUKUR ARAH QIBLAT
DENGAN TEPAT:

1. Penentuan arah Kiblat
menggunakan fenomena Istiwa
A'dhom hanya berlaku untuk
tempat-tempat yang pada saat
peristiwa itu terjadi (Sabtu
tanggal 28 Mei 2011 WIB pukul 16:18 WIB atau 17.18 WITA; dan
Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB
atau 17.27 WITA), dapat melihat
matahari secara langsung.

2. Siapkan jam atau arloji yang
sudah dicocokkan (dikalibrasi)
waktunya secara tepat sesuai
dengan radio, televisi, internet
atau telepon ke 103.

3. Tentukan lokasi masjid,
musholla, surau atau rumah
yang akan diluruskan arah
Kiblatnya. Lokasi boleh di dalam
maupun di luar ruangan, yang
penting tempat tersebut datar dan masih mendapat sinar matahari
saat peristiwa Istiwa A'dhom
(matahari di atas Ka’bah) sedang berlangsung.

4. Sediakan tongkat lurus
panjang minimal 1 meter. Akan
lebih bagus jika menggunakan
benang besar yang diberi bandul
sehingga tegak benar.

5. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan lot tukang (jika menggunakan tongkat), atau pasang benang lengkap dengan bandul dan penyangganya di tempat tersebut.

(Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya fenomena agar tidak terburu-buru)

6. Jika telah tiba saat Istiwa A’dhom, amatilah bayangan Matahari yang terjadi. Pada bayangan tersebut, berilah tanda menggunakan spidol, benang, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus.

Maka itulah arah Kiblat yang sebenarnya

7. Agar arah Kiblat itu bisa gunakan di tempat lain,maka kita bisa melukiskan bayangan tersebut di atas kertas, lalu kita cocokkan arah mata anginnya dengan kompas.

8. Gunakan benang, sambungan pada tegel lantai, atau teknik lain yang dapat meluruskan arah Kiblat ini ini ke dalam masjid.
Intinya yang hendak kita ukur sebenarnya adalah garis shaff yang posisinya tegak lurus (90°) terhadap arah Kiblat.

Maka setelah garis arah Kiblat kita dapatkan untuk membuat garis shaff dapat dilakukan dengan mengukur arah sikunya dengan bantuan benda-benda yang memiliki sudut siku misalnya lembaran triplek atau kertas karton.

9. Sebaiknya bukan hanya masjid atau mushalla atau surau saja yang perlu diluruskan
arah Kiblatnya.

Mungkin Kiblat di rumah kita sendiri selama ini juga saat kita shalat belum tepat menghadap ke arah yang benar. Sehingga saat peristiwa tersebut ada baiknya kita juga bisa melakukan pelurusan arah Kiblat
di rumah masing-masing.
Semoga cuaca cerah.

10. Jika anda khawatir gagal karena Matahari terhalang oleh mendung (atau kendala lainya), maka toleransi pengukuran dapat dilakukan pada H-2 hingga H+2 (tanggal 27 sd 29 Mei 2011 dan tanggal Juli 2011), dengan cara menambah 3 menit perhari sesudahnya (tanggal 17-18 Juli), dan mengurangi 3 menit per hari sebelumnya (tanggal 15-17 Juli 2011).

10. Tetapi bagaimana jika lokasi kita berada di daerah WIT yang tentu saja matahari telah terbenam ketika peristiwa itu berlangsung?

Jangan khawatir, masih ada kesempatan untuk melakukan pengukuran yakni pada tanggal 28 November pukul 00.09 waktu Arab atau 06.09 WIT dan peristiwa yang sama akan terulang pada tanggal 17 Januari pukul 00.29 waktu Arab atau 06.29 WIT.

Karena pada waktu tersebut matahari terletak di antipode atau nadir (tepat berada di bawah ka’bah).

Semoga dengan lurusnya arah
Kiblat kita, ibadah shalat yang
kita kerjakan menjadi lebih
afdhal dan doanya lebih
dikabulkan. Amin.
Www.voa-islam.com

Posting Komentar

KOMENTAR SPAM, SARA, TITIP DAGANGAN, NGAJAK DISKUSI TANPA DALIL MU'TABAR, DISKUSI DENGAN ILMU COPAS . KAMI DELET
*****************************************
Cara isi Komentar:

1. Klik select profile -->> pilih Name/URL.
2. Isi nama Anda dan isi URL dengan alamat Facebook Anda/ kosongkan saja.
3. Klik Lanjutkan.
4. Ketik komentar anda dan klik PUBLISH.
5. Bagi yang belum bisa berkomentar dengan HTML,silahkan klik disini.
6. Komentar yang kurang sopan,Spam/SARA otomatis akan kami hapus.
7. Karna banyaknya komentar spam, maka moderasi & verifikasi captcha kami aktifkan.

Terimakasih atas kunjungan Anda.

Admin www.zonaislam.net

emo-but-icon

item